Saat ini Desa Bengkala dipimpin oleh Perbekel Bapak I Made Astika, warga masyarakat Bengkala hidup tentram, damai dan saling ketergantungan dengan semua warga masyarakat baik warga normal maupun warga tuli bisu ( dalam bahasa daerah Bali “Kolok” ).
Kehidupan sehari-hari warga masyarakat Desa Bengkala mayoritas sebagai petani dan peternak. Hasil yang menonjol dan dikenal masyarakat luas adalah tanaman Paria dan kunyit disamping juga ada tanaman hortikultura lainnya seperti mangga dan rambutan
Warga masyarakat Desa Bengkala dari dulu dikenal masyarakat luas sebagai desa yang banyak memiliki warga tuli bisu ( kolok ) dibandingkan desa lain.
Menurut ketua LPM Putu Redana keberadaan warga tuli bisu selalu membaur dan hidup berdampingan serta saling membutuhkan dengan warga normal sehingga sulit membedakan antara warga normal dan warga tuli bisu. Kendatipun warga “kolok” merupakan warga cacat namun mereka selalu ikut dalam pengabdian di desa. Itu terbukti warga “kolok” ikut menjadi hansip sebagai keamanan di desa bersama warga normal dan dalam pengabdian di desa adaptasi warga kolok sebagai sepesialis penggali kuburan bagi warga masyarakat yang meninggal, itu dibenarkan oleh kelian Desa Pakraman/Adat Bengkala Jro Made Cincin. Keberadaan warga kolok Desa Bengkala dikenal sampai diseluruh Nusantara bahkan manca Negara lewat kegiatan seni yang paling unik yaitu “Janger Kolok”.Keberadaan janger kolok dibengkala sampai saat ini dipimpin oleh warga kolok yang bernama I Wayan Getarika atau oleh warga masyarakat dikenal dengan nama Kolok Getar.Kolok Getar adalah sosok laki-laki sederhana kira-kira berumur 50 tahun yang memiliki 4 oarang anak, 2 laki-laki dan 2 perempuan semuanya kolok. Yang paling menarik dari Bapak 4 orang anak ini keahliannya dalam pemasang jaringan pipa air bersih sehinga warga masyarakat dapat menikmati air untuk keperluan sehari-hari.
Menurut ketua UPS ( Unit Pengelola Sanitasi Air Bersih ) I Nyoman Arta. Kolok Getar menjadi spesialis pemasangan dan perbaikan pipa air dari tahun 1980 hingga sekarang itu terbukti pada saat masyarakat mengajukan usulan pengadaan Sanitasi Air Bersih (SAB) tahun 2004 lewat program PPK ( Program Pengembangan Kecamatan ) sosok Kolok Getar menjadi spesial pemasangan dan perbaikan jaringan pipa air bersih program PPK Tahun 2004.
Sumber mata airnya berada di Dusun Sangburni, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan dengan jarak tempuh 12 Km menuju Desa Bengkala.Berdasarkan keterangan ketua BPD Desa Bengkala I Made Arpana keberadaan sanitasi air bersih ( SAB ) mendapatkan piagam pengargaan dari Bupati Buleleng. Dan tahun 2006 SAB bengkala kembali mendapat piagam penghargaan sebagai SAB terbaik tingkat Nasional peringkat II. Hal itu di benarkan oleh Perbekel Bengkala I Made Astika.
Kolok Getar melayani masyarakat bersama tim kerjanya yaitu I Nyoman Kistama, Wayan Sadra, Wayan Suidra dalam pemasangan dan pemeliharaan air bersi serta memperbaiki setiap kerusakan jaringan pipa tidak mendapat upah hanya wujud pengabdian kepada desa, kedatipun kerusakan itu terjadi di sumber mata air maupun di lingkungan desa Bengkala. Dalam memperbaiki atau mengontrol jaringan pipa air bersih Kolok Getar rela berjalan kaki naik turun jurang dan menyebrangi sungai untuk mencari keberadaan atau kerusakan jaringan pipa air bersih.Sosok Kolok Getar dalam memperbaiki setiap kerusakan jaringan pipa air bersih tidak mendapat upah sama sekali hanya penggunaan air secara geratis untuk keperluan dirinya dan keluarga hal itu juga ditegaskan oleh ketua UPS I Nyoman Arta bahwa semua satuan unit tim kerja UPS tidak ada yang mendapat honor hanya geratis pemakaian air demi kemajuaan Desa Bengkala.
Menurut I Nyoman Kistama tim kerjanya Kolok Getar bahwa pola hidup sederhana dan kejujuran dari sosok Kolok
Getar membuat masyarakat bangga akan ketulusan dan semangat pengabdiannya dalam menjalan kan tugas yang di bebankan.
Yang menjadi kebanggaan warga masyarakat bengkala akan adanya air bersih, pada tahun 2008 stasiun TV swasta METRO TV khusus datang ke Bengkala untuk melihat dan meliput kegiatan sanitasi air bersih program PPK terkait piagam penghargaan SAB terbaik tingkat nasional disamping itu juga untuk melihat kehidupan sehari-hari Kolok Getar sebagai teknisi air bersih dan juga ingin membuktikan kepada publik bahwa ada warga tuli bisu yang menjadi spesialis pemasangan dan perbaikan jaringan pipa air bersih program PPK untuk desa Bengkala.
Dalam program PNPM –MP tahun 2008 sosok Kolok Getar diminta membantu desa Mengening Kecamatan Kubutambahan dalam pemasangan dan pengembangan jaringan pipa SAB yang di usulkan dalam program PNPM-PM.
Sebagai warga masyarakat kita patut bangga bahwa warga tuli bisu seperti kolok Getar mampu menjadi spesialis pemasangan dan perbaikan jaringan pipa SAB tanpa mendapat honor hannya pengabdian dan ketulusan hati demi kemajuan dan pembangunan desa Bengkala.Mampukah kita mengikuti jejak dan pengabdian serta ketulusan hati seperti Kolok Getar dalam membangun desa? Tanyakan pada hati kecil kita.
0 komentar:
Posting Komentar